Olah Limbah Plastik, Mahasiswa Uniga Bantu Tingkatkan Perekonomian di Merjosari
Limbah plastik berdampak pada pencemaran lingkungan. Namun, dengan kreativitas mahasiswa Universitas Gajayana Malang (Uniga), limbah plastik dapat diolah menjadi berbagai aksesoris dan peralatan rumah tangga. Mahasiswa Uniga tersebut yaitu Wenze Khrysos Havin Purwono, Indah Fatmawati, Nurul Hayati, dan Bagus Dwi Mahendra.
Keempat mahasiswa Uniga memilih Merjosari sebagai tempat memasok bahan limbah plastik. Alasannya, di Merjosari banyak limbah plastik. Daripada dibiarkan, tim mencoba memanfaatkannya.
Pembuatannya juga cukup mudah sehingga bisa diaplikasikan masyarakat sekitar. Pertama, plastik yang dibeli dari pengepul akan dipotong panjang layaknya benang-benang. Kemudian disulam atau dirajut. Untuk membuat dompet proses memakan waktu 1-2 jam. Satu biji dompet diharga Rp 15-20 ribu.
Selain itu, masyarakat sekitar pun merasakan efek positif yang diberikan oleh hasil pengabdian masyarakat yang dimulai sejak April 2017 tersebut. Salah satunya adalah meningkatnya kualitas softskill yang didapat oleh masyarakat Merjosari. Sehingga, masyarakat bisa mendapat penghasilan lebih dari pengolahan limbah ke peralatan rumah tangga.
“Alhamdulillah berkat pengabdian masyarakat yang kami lakukan, pada akhirnya bisa memberikan efek positif yaitu sebagai penambah penghasilan masyarakat,” kata Indah.
Rencananya, tim akan terus melakukan penyuluhan lebih mendalam kepada masyarakat, terutama yang tertarik untuk mendalami pelatihan lebih lanjut.
“Kami ada tanggung jawab untuk memberikan perubahan di masyarakat,” tutupnya.(Der/Yei)
Comments